Astronom Jawa
Sudut Waktu (Fadhlud Dair)
Sudut Waktu
Matahari adalah busur sepanjang lingkaran harian matahari dihitung dari titik
kulminasi atas sampai matahari berada. Atau sudut pada kutub langit selatan
atau utara yang diapit oleh garis meridian dan lingkaran deklinasi yang
melewati matahari. Dalam ilmu falak disebut Fadl-lud Da’ir yang biasa
dilambangkan dengan to[1]
Sudut waktu adalah sudut pada titik kutub langit yang terbentuk oleh
perpotongan antara lingkaran meridian dengan lingkaran waktu yang melalui suatu
obyek ( benda langit) tertentu di bola langit. Dikatakan sudut waktu karena
bagi semua benda langit yang terletak pada lingkaran waktu yang sama maka
berlaku ketentuan “ jarak waktu yang memisahkan benda-benda langit dengan
kedudukannya ketika berada pada lingkaran waktu yang sama pada saat
berkulminasi adalah sama”. Dengan kata lain, benda-benda langit yang terletak
pada lingkaran waktu yang sama maka sudut waktunya juga sama pula. Besar sudut
waktu itu menunjukan berapa jumlah waktu yang memisahkan benda langit tersebut
dengan kedudukannya saa berkulminasi.[2]
Harga atau
nilai sudut waktu adalah 0o sampai 180o. Nilai sudut
waktu 0o adalah ketika matahari berada dititik kulminasi atas atau
tepat dimeridian langit, sedangkan nilai sudut waktu 180o adalah
ketika matahari berada dititik kulminasi bawah.
Sudut waktu senantiasa berubah sebanyak 15 o pada setiap jamnya. Hal ini disebabkan oleh gerak semu
harian benda-benda langit yang diakibatkan oleh perputaran bumi pada porosnya
(rotasi Bumi).
Apabila
matahari berada disebelah barat meridiaan atau dibelahan langit sebelah barat
maka sudut waktu bertanda positif (+). Apabila matahari berada disebelah timur
meridian atau dibelahan langit sebelah timur maka sudut waktu bertanda negatif
(-).
Mencari sudut
waktu matahari ini dapat dihitung dengan rumus:
|
Data:
t = Sudut waktu matahari
h= -1o15’20’’
= -7o10’
δ = +10o15’[3]
Cara
Perhitungan:
Cos t= sin -1o15’20’’
: Cos -7o10’ : Cos 10o15’
–Tan -7o10’ x Tan10o15’
Maka hasil dari t (sudut
waktu matahari) = 89o58’59’’
Kulminasi ( Ghoyah)
Kulminasi
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut bahwa pada saat itu suatu
benda langit telah mencapa titik tertinggi dalam peredaran semu hariannya. Hal
ini terjadi pada saat benda langit tersebut persis berada pada lingkaran
meridian.
Tinggi
kulminasi suatu benda langit adalah kitinggian yang dicapai oleh suatu benda
langit saat berkulminasi. Atau dengan kata lain, jarak busur pada lingkaran
meridian diukur mulai dari titik utara
(jika benda langit berada di sebelah utara titik zenith), atau dari
titik selatan (jika benda langit berada di sebelah selatan titik zenith)sampai
ketitik pusan benda langit yang sedang berkulminasi tersebut atau sampai titik
kulminasi benda langit tersebut.