Saturday, 14 March 2015

JUPITER, SATURNUS, URANUS, NEPTUNUS

A.    Jupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan garis tengahnya mencapai 11 kali garis tengan Bumi, dengan memiliki massa 318 kali massa Bumi. [1] Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kali volume Bumi.
jupiter


·         Planet Jupiter memiliki 2 struktur, yakni:
1.      Struktur Dalam
Jupiter adalah salah satu dari empat raksasa gas, yaitu tidak terutama terdiri dari materi padat. Ini adalah planet terbesar di tata surya, memiliki diameter 142.984 km pada bagian khatulistiwa. Jupiter kerapatan, 1,326 g / cm ³, adalah tertinggi kedua dari planet gas raksasa, tetapi lebih rendah daripada salah satu dari empat planet terestrial.
Jupiter diperkirakan terdiri dari inti yang padat dengan campuran unsur-unsur, lapisan sekitarnya metalik hidrogen cair dengan beberapa helium, dan didominasi lapisan luar.

2.      Struktur Luar
Atas atmosfer Jupiter terdiri dari sekitar 88-92% 8-12% hidrogen dan helium oleh persen fraksi volume atau molekul gas (lihat tabel ke kanan). Karena atom helium memiliki sekitar empat kali lebih banyak massa sebagai atom hidrogen, perubahan komposisi ketika digambarkan dalam bentuk proporsi massa yang disumbangkan oleh atom yang berbeda. Dengan demikian atmosfer adalah sekitar 75% hidrogen dan 24% helium oleh massa, dengan sisa satu persen dari massa yang terdiri dari unsur-unsur lain. Interior mengandung bahan padat sehingga distribusi sekitar 71% hidrogen, 24% helium dan 5% unsur lainnya oleh massa. Suasana mengandung jumlah jejak metana, uap air, amonia, dan senyawa berbasis silikon. Ada juga bekas-bekas karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, Fosfina, dan belerang. Lapisan terluar atmosfer mengandung kristal amonia beku. Melalui inframerah dan ultraviolet pengukuran, jumlah jejak benzena dan hidrokarbon lain juga telah ditemukan.
Proporsi atmosfer hidrogen dan helium yang sangat dekat dengan komposisi teoritis purba nebula surya. Namun, neon di bagian atas atmosfer hanya terdiri dari 20 bagian per juta oleh massa, yang berjarak sekitar sepersepuluh yang melimpah seperti di Matahari. Helium juga habis, meskipun hanya untuk sekitar 80% dari komposisi helium Sun. Penipisan ini mungkin hasil presipitasi dari unsur-unsur tersebut ke dalam bagian dalam planet ini. kelimpahan dari berat inert gas di atmosfer Jupiter adalah sekitar dua sampai tiga kali lipat dari matahari.
Berdasarkan spektroskopi, Saturnus dianggap mirip dengan komposisi untuk Yupiter, tetapi raksasa gas lainnya Uranus dan Neptunus mempunyai relatif jauh lebih sedikit hidrogen dan helium. Namun, karena kurangnya masuk atmosfer probe, kualitas tinggi dalam jumlah melimpah unsur-unsur yang lebih berat yang tidak ada di luar planet-planet luar Jupiter.[2]

·         Cincin Jupiter
Cincin Jupiter tak bisa kita nikmati menggunakan teleskop. Tidak seperti cincin Saturnus memang yang terlihat jelas dari Bumi dengan teleskop kecil sekalipun. Cincin Jupiter memiliki beberapa komponen antara lain cincin halo, cincin utama dan cincin gossamer.
Cincin Halo merupakan bagian terdalam berupa awan tebal yang berada pada jarak 92 000 km – 122 500 km dari inti Jupiter. Bagian halo ini mengalami peningkatan inklinasi akibat interaksi dengan bidang magnet Jupiter. Komponen berikutnya adalah cincin utama yang lebih tipis dan sempit berada pada jarak 122500 km – 128940 km dari pusat Jupiter dengan ketebalan 30 km dari atas ke bawah. Pada bagian ini terdapat juga partikel-partikel besar yang mengisi bagian cincinnya.
Komponen terakhir dari cincin Jupiter adalah cincin Gossamer yang redup dan terbagi atas dua bagian yakni Cincin Almathea (yang dekat ke Jupiter) dan Cincin Thebe. Cincin Almathea dimulai dari satelit Almathea ke bagian dalam Jupiter pada jarak 181000 km dan memiliki kecerlangan seragam. Sedangkan cincin Thebe yang berada di bagian terluar sampai dengan cincin Almathea berada pada jarak 222000 km dari Jupiter. Cincin ini lebih redup namun juga lebih tebal dibanding Cincin Almathea, namun jika dilihat dari citra resolusi tinggi yang diambil oleh Galileo, tepi atas dan bawah cincin Thebe akan terlihat lebih terang dibanding bagian pusatnya.
Jika dilihat dari letaknya, cincin Jupiter berada dalam batas Roche, sangat dekat dengan planet itu sendiri. Pada area ini satelit yang ada akan hancur akibat gaya gravitasi planet. Ini mengindikasikan kalau cincin Jupiter terbentuk dari satelit yang gagal. Selain itu, hasil pengamatan pesawat ruang angkasa Galileo juga menunjukan debu yang membentuk cincin berasal meteor yang menghantam permukaan satelit Jupiter. Selama 7 tahun perjalanannya, Galileo berhasil mendata ribuan tabrakan partikel dalam cincin Jupiter dari tahun 2002-2003.[3]

·         Fakta Tentang Planet Jupiter
a.       Tercepat Mengitari Orbit
Selain besar, Jupiter juga merupakat planet tercepat dalam mengitari orbit. Hanya butuh sekitar sepuluh jam untuk menyelesaikan satu rotasi. Kecepatan rotasi memberi kontribusi kuat pada bidang magnetik planet bersama radiasi yang mengelilinginya.
Rotasi Jupiter ini merupakan rotasi tercepat di tata surya. Jika dihitung kecepatan rotasi Jupiter mencapai 35400 km/jam sedangkan rotasi Bumi mencapai 1610 km/jam. Tetapi untuk mengelilingi matahari (orbit), Jupiter membutuhkan waktu jauh lebih lama yakni 12 tahun. Ini di akibatkan karena jari-jarinya di ekuator jika di bandingkan dengaan diameter Bumi di kutub dengan di ekuator hanyalah 1/298 bagian, sedangkan diameter Jupiter di kutub dengan di ekuator adalah 1/15 bagian. [4]

Garis tengah                : 142.600 km
Volume                                   : 1.316 isi bumi
Kepadatan                   : 1,34 (air = 1)
Massa                          : 317,8 massa bumi
Daya Tarik                  : 2,64 daya tarik bumi
Jarak ke Matahari        : 778.000.000 km
Kecepatan Edar                      : 61 km/detik
Periode Rotasi             : 9 jam 50 menit
Mengitari Matahari     : 11,9 tahun
Kecepatan pada Orbit : 13,1 km/detik
Satelit                          : 16
b.      Planet Bercincin
Terdapat cincin yang mengitari Jupiter. Cincin utama debu yang tertinggal dari Meteoroid saat bertabrakan dengan empat bulan (Thebe, Metis, Adrastea dan Almathea). Para Ilmuwan baru-baru ini menemukan cincin samara menyerupai bentuk donat dengan nama halo cincin.
c.       Terdapat Badai
Badai yang terjadi di Jupiter memiliki beberapa kesamaan dengan badai di Bumi. Badai di Jupiter tidak berlangsung lama, rata-rata 3-4 hari. Namun badai besar kuat bisa terjadi akibat debu yang membuat udara basah naik ke bagian atas troposfer yang berubah menjadi awan termasuk petir. Badai kuat di Jupiter jauh lebih besar dari pada di Bumi. Badai besar dialami di Jupiter setiap 15-17 tahun sekali.
d.      Pemilik Bulan Terbanyak
Sejauh ini, Jupiter memiliki 63 bulan, 4 bulan besar yang disebut Galilea ditemukan pada 1610 oleh Galileo Galilei. Bulan tersebut adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Ganymede adalah bulan terbesar berukuran 3.270 mil. Yang menarik adalah Io yang berisi gunung berapi, danau lava dan kaldera besar. Gunung di Io bisa mencapai ketinggian 52.000 kaki atau 16 kilometer.
e.       Terdapat Titik Merah Besar
Pada tahun 1665, astronim Giovanni Cassini pertama kali mengidentifikasi adanya titik merah besar di Jupiter. Terlihat seperti badai raksasa dengan ukuran 40.000 Km. Namun saat ini ukurannya hanya setengah dari ukuran semula. Planet ini terdiri dari hidrogen padat, air, nitrogen, helium. Kencangnya angin dan ion menyebabkan badai dengan petir (mirip titik merah besar).

B.     Saturnus
Saturnus adalah merupakan planet yang ke-enam dari system tata surya. Planet ini cukup besar dengan ukuran 80% dari ukursn Jupiter. Dimana Saturnus terkenal sebagai planet bercincin.
saturnus

 Garis tengah               : 120.000 km
Volume                                   : 755 isi bumi
Kepadatan                   : 0,70 (air = 1)
Massa                          : 95,2 massa bumi
Daya Tarik                  : 1,2 daya tarik bumi
Jarak ke Matahari        : 1.427.000.000 km
Kecepatan Edar                      : 37 km/detik
Periode Rotasi             : 10-14 jam
Mengitari Matahari     : 11,9 tahun
Kecepatan pada Orbit : 9,6 km/detik
Satelit                          : 19
Jarak Saturnus sangat jauh dari mataahari, 1.428.000.000 km/9,5 SA. Karena itu Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi.  Saturnus berevolusi dalam waktu 29.46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit.

·         Cincin Saturnus
Pada pengamatan yang di lakukan oleh Galileo denga menggunakan teleskop yang belum terlalu sempurna ia menduga bahwa Saturnus memiliki dua buah satelit yang berada sebelah dan menyebelah. Ia juga mengatakan bahwa Saturnus memiliki telinga, maka pada tahun 1612 orientasi cincin ini mengarah ke bumi dan akibatnya seolah-olah menghilang baru akan muncul lagi pada tahun 1613 M. kejadian ketika itu sangat membingungkan.
Cincin Saturnus ini sangat unik, terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal.

·         Satelit
Planet ini memiliki 19 buah satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan, sedangkan yang lainnya adalah : Mimas, ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1789 M. Enceladus, ditemukan oleh Herschel pada tahun 1780. Tethys, 1672 M. Dione, ditemukan oleh Cassini pada tahun 1684. Rhea, Titan di temukan oleh Ganymede. Hypherion, Iapetur, Phobe, Janus, Epimethius, Telesto, Calypso, Atlas, Pandora, Helena, Prometheus dan Pan.
Pada tahun 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup pasif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya grafitasinyaa sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.[5]



C.    Uranus
Uranus adalah planet tertujuh ke-tujuh dari matahari setelah Saturnus, planet ini I temukan pada 1781 M. oleh William Herschel (1738 M-1822M).  Planet ini berputar dari timur ke barat sama deengan perputaran planet Venus. Poros planet Uranus ini miring dengan sudut 980 terhadap garis yang tegak lurus dan hampir datar terhadap bidang orbitnya yang berada di sekeliling matahari. Dengan Perihelium : 2.700.000.000 km, Aphelium : 3.000.000.000 km.
astronom jawa



·         Satelit
Sampai saat ini, Uranus memiliki 27 satelit alam yang telah diketahui. Lima satelit utamanya adalah Miranda, Ariel,Umbriel, Titania dan Oberon (Oberon tidak terlihat dalam gambar). Faktanya, sistem satelit di Uranus (Atau bisa disebut Uranian) termasuk salah satu yang kurang masif diantara sistem satelit planet gas lain.
Satelit terbesar Uranus, Titania, radiusnya “hanya” 788,9 km, kira-kira hampir setengah jari-jari Bulan. Titania juga satelit kedelapan terbesar di Tata Surya. Komposisinya berupa es dan debu dengan rasio 50:50, es di sana berupa amonia dan karbon dioksida. Ariel, diperkirakan yang paling muda diantara satelit-satelit utama Uranus, sedangkan Umbriel diperkirakan yang tertua.

·         Fakta Unik Uranus
Ada pula fakta-fakta unik yang bisa ditangkap dari hasil penelitian para astronom dan ilmuwan. Berikut ini beberapa fakta unik Uranus:
  1. Uranus merupakan salah satu dari dua planet yang rotasinya tidak lazim, karena terlihat seperti menggelinding.
  2. Sistem cincin Uranus bisa dibilang rapuh, karena “bergetar” seperti gerobak yang tidak seimbang.
  3. Warna biru kehijauan planet Uranus karena adanya gas Metana di atmosfernya.
  4. Sebelum Late Heavy Bombardment, Uranus merupakan planet terakhir setelah Neptunus. Karena LHB, posisi Uranus dan Neptunus pun bertukar tempat.
  5. Salah satu planet dengan penamaan yang bersumber dari nama dewa Yunani, bukan Romawi.
  6. Pernah salah mengira Uranus sebagai komet, oleh Herschel, sang penemu Uranus sebagai planet.
  7. Ketidakcocokan perhitungan orbit Uranus dengan observasi menuntun kepada penemuan Neptunus.
  8. Masing-masing belahan planet (Utara dan selatan) mengalami 42 tahun Bumi dalam waktu siang dan 42 tahun Bumi dalam waktu malam.
  9. Uranus merupakan planet terdingin di Tata Surya, dengan suhu terendahnya mencapai 49 Kelvin (-224 oC), lebih dingin dari Neptunus.[6]



D.    Neptunus
Neptunus adalah planet ke-delapan dalam jarak rata-rata ke matahari, ditemukan pada tahun 1846 J.G. Galle, planet ini mempunyai atmosfir yang padat dengan gas dan diperkirakan pada bagian bawahnya terdapat bebatuan es.[7]
Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nerei, dan Larisa.
astronom jawa

Planet ini sangat dingin karena dengan suhu permukaan rata-rata mencapai -2200 C, dan planet ini terdiri atas gas hydrogen, helium dan metana, dengan kandungan Besi (NH3), dan CH4 semacam ini maka disana sangat membahayakan bagi kehidupan. Dengan kandungan yang sangat tinggi metana yang beracun menjadikan atmosfernya berwarna biru dan juga planet ini sering terjadi badai yang hebat dengan kecepatan 2000 km/jam. Magnet Uranus-Neptunus berada di ekuator dan memiliki 4 kutub.[8]
SELANJUTNYA>>


[1] Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher, 2002, hlm. 140.
[2] http://Pengertian dan Fakta Planet Yupiter _ Kaskus - The Largest Indonesian Community.htm
[3] http://langitselatan.com/2008/05/30/di-balik-redupnya-cincin-jupiter/
[4] Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher, 2002, hlm. 142.

[5] Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher, 2002, hlm. 148.

[6] http://Uranus _ Kafe Astronomi.com.htm
[7] Marthen Kanginan, Seribu Pena-Fisika SMA untuk kelas XI jilid kurikulum 2004, Erlangga, Jakarta, cetakan kedua-2006.
[8] Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher, 2002, hlm. 152.

No comments: