A.
Jupiter
Yupiter
atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
Jarak
rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah
planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan garis
tengahnya mencapai 11 kali garis tengan Bumi, dengan memiliki massa 318 kali
massa Bumi. [1] Periode
rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86
tahun. Volume Jupiter 1.319 kali volume Bumi.
·
Planet Jupiter
memiliki 2 struktur, yakni:
1.
Struktur Dalam
Jupiter adalah salah satu dari empat
raksasa gas, yaitu tidak terutama terdiri dari materi padat. Ini adalah planet
terbesar di tata surya, memiliki diameter 142.984 km pada bagian khatulistiwa.
Jupiter kerapatan, 1,326 g / cm ³, adalah tertinggi kedua dari planet gas
raksasa, tetapi lebih rendah daripada salah satu dari empat planet terestrial.
Jupiter diperkirakan terdiri dari
inti yang padat dengan campuran unsur-unsur, lapisan sekitarnya metalik
hidrogen cair dengan beberapa helium, dan didominasi lapisan luar.
2.
Struktur Luar
Atas atmosfer Jupiter terdiri dari
sekitar 88-92% 8-12% hidrogen dan helium oleh persen fraksi volume atau molekul
gas (lihat tabel ke kanan). Karena atom helium memiliki sekitar empat kali
lebih banyak massa sebagai atom hidrogen, perubahan komposisi ketika
digambarkan dalam bentuk proporsi massa yang disumbangkan oleh atom yang
berbeda. Dengan demikian atmosfer adalah sekitar 75% hidrogen dan 24% helium
oleh massa, dengan sisa satu persen dari massa yang terdiri dari unsur-unsur
lain. Interior mengandung bahan padat sehingga distribusi sekitar 71% hidrogen,
24% helium dan 5% unsur lainnya oleh massa. Suasana mengandung jumlah jejak
metana, uap air, amonia, dan senyawa berbasis silikon. Ada juga bekas-bekas
karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, Fosfina, dan belerang. Lapisan
terluar atmosfer mengandung kristal amonia beku. Melalui inframerah dan
ultraviolet pengukuran, jumlah jejak benzena dan hidrokarbon lain juga telah
ditemukan.
Proporsi atmosfer hidrogen dan
helium yang sangat dekat dengan komposisi teoritis purba nebula surya. Namun,
neon di bagian atas atmosfer hanya terdiri dari 20 bagian per juta oleh massa,
yang berjarak sekitar sepersepuluh yang melimpah seperti di Matahari. Helium
juga habis, meskipun hanya untuk sekitar 80% dari komposisi helium Sun.
Penipisan ini mungkin hasil presipitasi dari unsur-unsur tersebut ke dalam
bagian dalam planet ini. kelimpahan dari berat inert gas di atmosfer Jupiter
adalah sekitar dua sampai tiga kali lipat dari matahari.
Berdasarkan spektroskopi, Saturnus
dianggap mirip dengan komposisi untuk Yupiter, tetapi raksasa gas lainnya
Uranus dan Neptunus mempunyai relatif jauh lebih sedikit hidrogen dan helium.
Namun, karena kurangnya masuk atmosfer probe, kualitas tinggi dalam jumlah
melimpah unsur-unsur yang lebih berat yang tidak ada di luar planet-planet luar
Jupiter.[2]
·
Cincin Jupiter
Cincin
Jupiter tak bisa kita nikmati menggunakan teleskop. Tidak seperti cincin
Saturnus memang yang terlihat jelas dari Bumi dengan teleskop kecil sekalipun.
Cincin Jupiter memiliki beberapa komponen antara lain cincin halo, cincin utama
dan cincin gossamer.
Cincin
Halo merupakan bagian terdalam berupa awan tebal yang berada pada jarak 92 000
km – 122 500 km dari inti Jupiter. Bagian halo ini mengalami peningkatan
inklinasi akibat interaksi dengan bidang magnet Jupiter. Komponen berikutnya
adalah cincin utama yang lebih tipis dan sempit berada pada jarak 122500 km –
128940 km dari pusat Jupiter dengan ketebalan 30 km dari atas ke bawah. Pada
bagian ini terdapat juga partikel-partikel besar yang mengisi bagian cincinnya.
Komponen
terakhir dari cincin Jupiter adalah cincin Gossamer yang redup dan terbagi atas
dua bagian yakni Cincin Almathea (yang dekat ke Jupiter) dan Cincin Thebe.
Cincin Almathea dimulai dari satelit Almathea ke bagian dalam Jupiter pada
jarak 181000 km dan memiliki kecerlangan seragam. Sedangkan cincin Thebe yang
berada di bagian terluar sampai dengan cincin Almathea berada pada jarak 222000
km dari Jupiter. Cincin ini lebih redup namun juga lebih tebal dibanding Cincin
Almathea, namun jika dilihat dari citra resolusi tinggi yang diambil oleh
Galileo, tepi atas dan bawah cincin Thebe akan terlihat lebih terang dibanding
bagian pusatnya.
Jika
dilihat dari letaknya, cincin Jupiter berada dalam batas Roche, sangat dekat
dengan planet itu sendiri. Pada area ini satelit yang ada akan hancur akibat
gaya gravitasi planet. Ini mengindikasikan kalau cincin Jupiter terbentuk dari
satelit yang gagal. Selain itu, hasil pengamatan pesawat ruang angkasa Galileo
juga menunjukan debu yang membentuk cincin berasal meteor yang menghantam
permukaan satelit Jupiter. Selama 7 tahun perjalanannya, Galileo berhasil
mendata ribuan tabrakan partikel dalam cincin Jupiter dari tahun 2002-2003.[3]
·
Fakta Tentang
Planet Jupiter
a.
Tercepat
Mengitari Orbit
Selain besar, Jupiter juga merupakat
planet tercepat dalam mengitari orbit. Hanya butuh sekitar sepuluh jam untuk
menyelesaikan satu rotasi. Kecepatan rotasi memberi kontribusi kuat pada bidang
magnetik planet bersama radiasi yang mengelilinginya.
Rotasi Jupiter ini merupakan rotasi
tercepat di tata surya. Jika dihitung kecepatan rotasi Jupiter mencapai 35400
km/jam sedangkan rotasi Bumi mencapai 1610 km/jam. Tetapi untuk mengelilingi
matahari (orbit), Jupiter membutuhkan waktu jauh lebih lama yakni 12 tahun. Ini
di akibatkan karena jari-jarinya di ekuator jika di bandingkan dengaan diameter
Bumi di kutub dengan di ekuator hanyalah 1/298 bagian, sedangkan diameter
Jupiter di kutub dengan di ekuator adalah 1/15 bagian. [4]
Garis tengah : 142.600 km
Volume : 1.316 isi bumi
Kepadatan : 1,34 (air = 1)
Massa : 317,8 massa bumi
Daya Tarik : 2,64 daya tarik bumi
Jarak ke Matahari : 778.000.000 km
Kecepatan Edar : 61 km/detik
Periode Rotasi : 9 jam 50 menit
Mengitari Matahari : 11,9 tahun
Kecepatan pada Orbit : 13,1 km/detik
Satelit : 16
b.
Planet
Bercincin
Terdapat cincin yang mengitari
Jupiter. Cincin utama debu yang tertinggal dari Meteoroid saat bertabrakan
dengan empat bulan (Thebe, Metis, Adrastea dan Almathea). Para Ilmuwan
baru-baru ini menemukan cincin samara menyerupai bentuk donat dengan nama halo
cincin.
c.
Terdapat Badai
Badai yang terjadi di Jupiter
memiliki beberapa kesamaan dengan badai di Bumi. Badai di Jupiter tidak
berlangsung lama, rata-rata 3-4 hari. Namun badai besar kuat bisa terjadi
akibat debu yang membuat udara basah naik ke bagian atas troposfer yang berubah
menjadi awan termasuk petir. Badai kuat di Jupiter jauh lebih besar dari pada
di Bumi. Badai besar dialami di Jupiter setiap 15-17 tahun sekali.
d.
Pemilik Bulan
Terbanyak
Sejauh ini, Jupiter memiliki 63
bulan, 4 bulan besar yang disebut Galilea ditemukan pada 1610 oleh Galileo
Galilei. Bulan tersebut adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Ganymede
adalah bulan terbesar berukuran 3.270 mil. Yang menarik adalah Io yang berisi
gunung berapi, danau lava dan kaldera besar. Gunung di Io bisa mencapai
ketinggian 52.000 kaki atau 16 kilometer.
e.
Terdapat Titik
Merah Besar
Pada tahun 1665, astronim Giovanni Cassini pertama kali
mengidentifikasi adanya titik merah besar di Jupiter. Terlihat seperti badai
raksasa dengan ukuran 40.000 Km. Namun saat ini ukurannya hanya setengah dari
ukuran semula. Planet ini terdiri dari hidrogen padat, air, nitrogen, helium.
Kencangnya angin dan ion menyebabkan badai dengan petir (mirip titik merah
besar).
B.
Saturnus
Saturnus
adalah merupakan planet yang ke-enam dari system tata surya. Planet ini cukup
besar dengan ukuran 80% dari ukursn Jupiter. Dimana Saturnus terkenal sebagai
planet bercincin.
Garis tengah :
120.000 km
Volume : 755 isi bumi
Kepadatan : 0,70 (air = 1)
Massa : 95,2
massa bumi
Daya Tarik : 1,2 daya tarik bumi
Jarak ke Matahari : 1.427.000.000 km
Kecepatan Edar : 37 km/detik
Periode Rotasi : 10-14 jam
Mengitari Matahari : 11,9 tahun
Kecepatan pada Orbit : 9,6 km/detik
Satelit : 19
Jarak
Saturnus sangat jauh dari mataahari, 1.428.000.000 km/9,5 SA. Karena itu
Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29.46 tahun.
Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan matahari akan berada dalam satu garis
lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat
singkat, yaitu 10 jam 40 menit.
·
Cincin Saturnus
Pada
pengamatan yang di lakukan oleh Galileo denga menggunakan teleskop yang belum
terlalu sempurna ia menduga bahwa Saturnus memiliki dua buah satelit yang
berada sebelah dan menyebelah. Ia juga mengatakan bahwa Saturnus memiliki
telinga, maka pada tahun 1612 orientasi cincin ini mengarah ke bumi dan
akibatnya seolah-olah menghilang baru akan muncul lagi pada tahun 1613 M.
kejadian ketika itu sangat membingungkan.
Cincin
Saturnus ini sangat unik, terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet
ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan
berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan
hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair
karena gaya sentrifugal.
·
Satelit
Planet
ini memiliki 19 buah satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan, sedangkan
yang lainnya adalah : Mimas, ditemukan oleh William Herschel pada tahun
1789 M. Enceladus, ditemukan oleh Herschel pada tahun 1780. Tethys,
1672 M. Dione, ditemukan oleh Cassini pada tahun 1684. Rhea, Titan
di temukan oleh Ganymede. Hypherion, Iapetur, Phobe, Janus, Epimethius,
Telesto, Calypso, Atlas, Pandora, Helena, Prometheus dan Pan.
Pada
tahun 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh
diantaranya cukup pasif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya
grafitasinyaa sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea,
Titan (satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan
Iapetus.[5]
C.
Uranus
Uranus
adalah planet tertujuh ke-tujuh dari matahari setelah Saturnus, planet ini I
temukan pada 1781 M. oleh William Herschel (1738 M-1822M). Planet ini berputar dari timur ke barat sama
deengan perputaran planet Venus. Poros planet Uranus ini miring dengan sudut 980
terhadap garis yang tegak lurus dan hampir datar terhadap bidang orbitnya yang
berada di sekeliling matahari. Dengan Perihelium : 2.700.000.000 km, Aphelium :
3.000.000.000 km.
·
Satelit
Sampai
saat ini, Uranus memiliki 27 satelit alam yang telah diketahui. Lima
satelit utamanya adalah Miranda, Ariel,Umbriel, Titania dan Oberon
(Oberon tidak terlihat dalam gambar). Faktanya, sistem satelit di Uranus (Atau
bisa disebut Uranian) termasuk salah satu yang kurang masif diantara sistem
satelit planet gas lain.
Satelit
terbesar Uranus, Titania, radiusnya “hanya” 788,9 km, kira-kira hampir setengah
jari-jari Bulan. Titania juga satelit kedelapan terbesar di Tata Surya.
Komposisinya berupa es dan debu dengan rasio 50:50, es di sana berupa amonia
dan karbon dioksida. Ariel, diperkirakan yang paling muda diantara
satelit-satelit utama Uranus, sedangkan Umbriel diperkirakan yang tertua.
·
Fakta Unik Uranus
Ada pula fakta-fakta unik yang bisa ditangkap
dari hasil penelitian para astronom dan ilmuwan. Berikut ini beberapa fakta
unik Uranus:
- Uranus merupakan salah satu
dari dua planet yang rotasinya tidak lazim, karena terlihat seperti
menggelinding.
- Sistem cincin Uranus bisa
dibilang rapuh, karena “bergetar” seperti gerobak yang tidak seimbang.
- Warna biru kehijauan planet
Uranus karena adanya gas Metana di atmosfernya.
- Sebelum Late Heavy Bombardment,
Uranus merupakan planet terakhir setelah Neptunus. Karena LHB, posisi
Uranus dan Neptunus pun bertukar tempat.
- Salah satu planet dengan
penamaan yang bersumber dari nama dewa Yunani, bukan Romawi.
- Pernah salah mengira Uranus
sebagai komet, oleh Herschel, sang penemu Uranus sebagai planet.
- Ketidakcocokan perhitungan
orbit Uranus dengan observasi menuntun kepada penemuan Neptunus.
- Masing-masing belahan planet
(Utara dan selatan) mengalami 42 tahun Bumi dalam waktu siang dan 42 tahun
Bumi dalam waktu malam.
- Uranus merupakan planet
terdingin di Tata Surya, dengan suhu terendahnya mencapai 49 Kelvin (-224 oC),
lebih dingin dari Neptunus.[6]
D.
Neptunus
Neptunus
adalah planet ke-delapan dalam jarak rata-rata ke matahari, ditemukan pada
tahun 1846 J.G. Galle, planet ini mempunyai atmosfir yang padat dengan gas dan
diperkirakan pada bagian bawahnya terdapat bebatuan es.[7]
Bentuk
planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat.
Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet
Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nerei, dan
Larisa.
Planet ini
sangat dingin karena dengan suhu permukaan rata-rata mencapai -2200
C, dan planet ini terdiri atas gas hydrogen, helium dan metana,
dengan kandungan Besi (NH3), dan CH4 semacam ini maka disana sangat membahayakan
bagi kehidupan. Dengan kandungan yang sangat tinggi metana yang beracun menjadikan
atmosfernya berwarna biru dan juga planet ini sering terjadi badai yang hebat
dengan kecepatan 2000 km/jam. Magnet Uranus-Neptunus berada di ekuator dan
memiliki 4 kutub.[8]
SELANJUTNYA>>
[1]
Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher,
2002, hlm. 140.
[3]
http://langitselatan.com/2008/05/30/di-balik-redupnya-cincin-jupiter/
[4]
Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher,
2002, hlm. 142.
[5]
Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher,
2002, hlm. 148.
[6]
http://Uranus
_ Kafe Astronomi.com.htm
[7]
Marthen Kanginan, Seribu Pena-Fisika SMA untuk kelas XI jilid kurikulum
2004, Erlangga, Jakarta, cetakan kedua-2006.
[8]
Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah Publisher,
2002, hlm. 152.
No comments:
Post a Comment