Astronom Jawa-Seharusnya
meteri ini kami buat sebelum materi tentang Teori Heliosentris karena sebelum
munculnya teori Heliosentris teori geosentris telah dikemukakan. Dan teori
heliosentris merupakan kritikan atas ketidak puasan terhadap isi dai teori
geosentris. Akan tetapi tak apa pembaca dapat membacanya kembali semoga
bermanfaat J
Teori geosentris adalah teori yang
menyatakan bahwa yang menjadi pusat dari tata surya adalah bumi, berdasarkan
dari makna secara bahasapun demikian. Kata geosentris berasal dari kata geo yang berarti bumi dan centre yang berarti pusat. Teori ini
menolak terhadap pendapat teori egosentries yang menyatakan bahwa manusialah
yang menjadi pusat tata surya.
Teori
geosentris menggambarkan bahwa kedudukan benda langit dalam tata surya
berpangkal di pusat bumi. Alam semesta geosentris ialah alam semesta model
Ptolomeus yang mendudukan bumi sebahgai pusat di alam semesta, Claudius
Ptolomeus (100-178 M) menjabarkan bahwa bumi berarti tengah dikelilingi delapan
lingkaran, yang membawa bulan, matahari, bintang-bintang, dan lima planet yang
diketahui saat itu : Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus
Pemikiran
tentang gerak benda langit sudah dilakukan ratusan tahun sebelum masehi.
Prosesnya dimulai sejak Anaximander (611-546 SM) membuat model geosentris
pertama dengan mengungkapkan bahwa Bumi datar, tidak bergerak, dan dikelilingi
oleh Matahari, Bulan, dan bintang-bintang yang terletak pada kulit-kulit bola.
Kemudian Phytagoras (569-475 SM), yang mengajarkan bahwa bola adalah bentuk
geometri yang paling sempurna, membuat perubahan pada model sebelumnya dengan
mengatakan bahwa bentuk Bumi adalah bulat. Tambahan mendetail juga diberikan
oleh Eudoxus (408 SM) tentang gerak benda langit yang melingkar
Awal kemunculan teori ini dipelopori
oleh Aristoteles yang berpendapat
bahwa bumi itu bulat. Aristoteles juga memberikan argumen yaitu ketika terjadi
gerhana terdapat bayang-bayang lengkung pada bulan yang disebabkan oleh posisi
bumi. Teori ini juga diperkuat oleh Hippercus
(190-120 SM) dengan model tata surya ciptaannya yang berdasarkan teori
geosentris.
Sebenarnya pada masa itu ada dua teori
tentang tata surya yang sangat bertentangan satu dengan lainnya, yaitu teori
yang diungkapkan oleh Aristarchus (310-230SM) yang kemudian dikenal dengan sebutan
teori heliosentris. Akan tetapi pada masa itu pendapat dari Aristarchus tidak
mendapatkan respon dari pihak gereja, yang mana pada masa itu gerejalah yang
memiliki wewenang tertinggi dalam pemerintahan.(untuk masalah heliosentris ini
telah kami bahas sebelumnya J). Dan teori ini dipercaya sampai hamper
1400 tahun.
Daftar bacaan:
Ø Slamet hambali, Pengantar ilmu falak, Jawa Timur: Bismillah
Publisher, 2012 hlm, 179.
Ø http//falakiyyah,wordpress.com/2008/08/20/sejarah-sinakat-ilmu-falak.htm
Ø Ridwan sofyan, S.Ag. ilmu falak apollo 13
No comments:
Post a Comment